iTime.id – Jawa Tengah.30 Oktober 2025.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih tingginya angka kemiskinan di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah. Meskipun berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi telah digulirkan, lima kabupaten berikut tetap menjadi wilayah dengan jumlah warga miskin terbanyak di provinsi ini. Ironisnya, salah satu dari kabupaten tersebut justru dipimpin oleh seorang bupati dengan harta kekayaan fantastis mencapai Rp138,2 miliar.
1. Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes menempati posisi pertama dengan jumlah warga miskin terbanyak di Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin mencapai lebih dari 270 ribu jiwa. Wilayah penghasil bawang merah ini menghadapi tantangan besar di sektor pertanian, terutama rendahnya harga komoditas dan keterbatasan akses pupuk serta pasar.
2. Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas menempati urutan kedua. Meskipun dikenal sebagai kota pendidikan dan pusat ekonomi di wilayah barat Jawa Tengah, kantong-kantong kemiskinan masih tersebar di daerah pedesaan. Pemerintah setempat kini fokus pada penguatan UMKM, pelatihan wirausaha muda, serta program digitalisasi ekonomi rakyat.
3. Kabupaten Kebumen
Di posisi ketiga ada Kabupaten Kebumen, dengan tingkat kemiskinan mencapai 12,68 persen. Kabupaten ini menjadi sorotan publik lantaran dipimpin oleh Bupati Lilis Nuryani Fuad, yang dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) memiliki kekayaan sebesar Rp138,2 miliar, menjadikannya salah satu bupati terkaya di Indonesia.
Menanggapi sorotan publik terhadap kesenjangan antara kekayaannya dan kondisi ekonomi masyarakat, Bupati Lilis Nuryani menyampaikan bahwa dirinya siap menggunakan jabatan dan jaringan bisnisnya untuk membuka peluang ekonomi bagi warga.
“Kekayaan bukan untuk dibanggakan, tapi untuk diberdayakan. Saya ingin masyarakat Kebumen ikut sejahtera. Program prioritas kami adalah membuka lapangan kerja baru dan mendukung wirausaha perempuan serta petani muda,”
ujar Bupati Lilis Nuryani saat ditemui di Pendopo Kabupaten, Senin (27/10/2025).
4. Kabupaten Pemalang
Kabupaten Pemalang berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk miskin sekitar 180 ribu jiwa. Tantangan utama daerah ini terletak pada pembangunan infrastruktur dasar dan ketersediaan lapangan kerja di sektor industri ringan serta perikanan.
5. Kabupaten Cilacap
Di urutan kelima terdapat Kabupaten Cilacap. Meski dikenal sebagai kawasan industri migas dan energi, kesenjangan antara wilayah kota dan pedesaan masih tinggi. Banyak warga di pedalaman Cilacap yang bekerja di sektor informal dengan pendapatan rendah.
Kesenjangan Sosial Jadi Peringatan Serius
Fenomena kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi namun dipimpin pejabat superkaya menimbulkan beragam reaksi publik.
Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro, Dr. Tri Widodo, menilai bahwa kekayaan pejabat tidak otomatis menjadi persoalan, namun harus diiringi dengan kebijakan yang pro-rakyat.
“Yang penting bukan berapa harta bupatinya, tapi seberapa besar keberpihakan anggaran daerah untuk masyarakat miskin. Kalau bupati kaya tapi rakyatnya tetap miskin, itu artinya kebijakan belum tepat sasaran,”
tegas Tri Widodo kepada iTime.id.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu mendorong pemerataan ekonomi melalui sektor produktif seperti pertanian modern, industri kecil, dan pariwisata berbasis masyarakat.
Refleksi dan Harapan
Lima kabupaten ini menjadi potret nyata bahwa kemiskinan di Jawa Tengah bukan semata persoalan ekonomi, tetapi juga tata kelola pembangunan dan pemerataan kesempatan. Harapan masyarakat kini tertuju pada para kepala daerah agar mampu menghadirkan program konkret yang mengangkat kesejahteraan warganya.
R70

