Salatiga, 30 Oktober 2025 Kota Kota Salatiga di Provinsi Jawa Tengah resmi meraih penghargaan sebagai “Kota Paling Toleran se-Indonesia Tahun 2024”, berdasarkan hasil kajian tahunan SETARA Institute melalui Indeks Kota Toleran (IKT).
Pencapaian dan Angka
Salatiga memperoleh skor 6,544 dalam IKT 2024, menempatkannya di posisi pertama nasional.
Di urutan kedua ditempati Kota Singkawang (Kalimantan Barat) dengan skor 6,420.
— Inovasi yang menonjol adalah pengesahan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Toleransi Bermasyarakat dan Penanganan Konflik Sosial di Salatiga.
Faktor Penunjang Keberhasilan
Kota Salatiga berhasil meraih predikat ini melalui kombinasi beberapa faktor kunci:
Kebijakan dan regulasi pemerintah daerah yang promotif terhadap keberagaman dan toleransi.
Tidak adanya diskriminasi dalam kebijakan publik terhadap berbagai kelompok agama, suku, etnis.
Dinamika masyarakat sipil yang aktif, serta peran tokoh lintas agama dalam membangun dialog dan kerukunan.
Komitmen pemerintah kota untuk merawat harmoni sosial melalui program bersama, sarasehan lintas agama, dan upaya preventif terhadap isu SARA.

Reaksi Pemerintah dan Masyarakat
Wali Kota Salatiga, Robby Hermawan, menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya kebanggaan tetapi juga tantangan untuk terus mempertahankan dan memperkuat nilai-toleransi di Salatiga.
Masyarakat dan tokoh lintas agama di Salatiga menyambut gembira dan menyatakan bahwa keberagaman – baik suku, agama, ras maupun budaya – akan terus dihormati dan dijaga sebagai bagian dari identitas kota.
Tantangan ke Depan
Meskipun predikat sudah diraih, terdapat beberapa tantangan yang harus terus dihadapi oleh Kota Salatiga:
Memastikan bahwa regulasi yang sudah ada benar-benar berjalan di lapangan, dan tidak hanya menjadi dokumen formal.
Menjaga agar masyarakat tetap waspada terhadap isu yang bisa memecah belah persaudaraan, terutama di era digital yang cepat tersebar informasi.
Melibatkan generasi muda agar senantiasa memahami dan menghidupi nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga kesinambungan kerjasama antar lembaga pemerintahan, tokoh agama, media, dan masyarakat sipil agar predikat tersebut bukan hanya singular event tetapi menjadi budaya yang melekat.
Pesan untuk iTine.id
Untuk publikasi di media digital seperti i Tine.id, beberapa hal bisa menjadi highlight:
Gunakan foto atau video kegiatan lintas agama di Salatiga untuk memperkuat narasi kerukunan.
Wawancara tokoh-kunci seperti Wali Kota, Ketua FKUB, atau perwakilan masyarakat lintas agama untuk mendapatkan insight pribadi.
Sertakan data kuantitatif (skor IKT, peringkat nasional) dan penjelasan tentang metodologi untuk memperkuat kredibilitas.
Ajakan bagi pembaca dari kota lain untuk meniru langkah-konkrit Salatiga dalam memajukan toleransi.
Jadikan ini sebagai momentum untuk mengangkat sisi inspiratif: bagaimana kota kecil mampu menjadi contoh nasional.
Reina

