I Time. Jakarta – Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), Tedi Bharata, menegaskan bahwa proses perampingan jumlah BUMN terus berjalan sesuai arahan pemerintah. Proses ini, kata Tedi, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan menempatkan karyawan sebagai fokus utama.
“Perampingan tetap berjalan, tapi tentunya semua stakeholder kita libatkan. Karyawan harus menjadi yang paling diperhatikan,” ujar Tedi di sela peluncuran Pameran Jurnalistik dan Buku Haluan Merah Putih di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Pernyataan ini merujuk pada kebijakan yang sebelumnya disampaikan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pengurangan jumlah BUMN dari sekitar 1.000 entitas menjadi sekitar 200–240 entitas. Menurut Presiden, langkah ini bertujuan meningkatkan rasio profitabilitas BUMN, yang diukur melalui return on asset (RoA), guna memperkuat kontribusi BUMN bagi perekonomian nasional.

Tedi menjelaskan bahwa arahan Presiden mencerminkan harapan besar agar BUMN mampu bertransformasi menjadi entitas yang lebih efisien, produktif, dan berdaya saing di kancah global. “BUMN harus lebih maju, kinerjanya lebih baik, dan memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat, baik dari sisi finansial maupun sosial,” katanya.
Fokus pada bisnis inti (core business) menjadi salah satu poin kunci dalam transformasi ini. Tedi menekankan bahwa BUMN perlu kembali ke akar kompetensi masing-masing untuk memaksimalkan potensi dan efisiensi. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya peningkatan kinerja karyawan sebagai bagian dari amanah Presiden. “KPI (indikator kinerja utama) karyawan harus lebih baik, ini adalah tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Baca juga : Indonesia dan Vatikan Perkuat Kolaborasi Global melalui Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal
Dua pekan lalu, Presiden Prabowo telah memerintahkan CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, untuk melaksanakan rasionalisasi BUMN. “Saya sudah memberikan arahan untuk memangkas jumlah BUMN ke angka yang lebih rasional, mungkin 200 hingga 240,” ungkap Prabowo. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan BUMN berstandar internasional, termasuk merekrut talenta terbaik dari dalam dan luar negeri untuk memastikan transparansi, efisiensi, dan daya saing global.
Dengan langkah ini, pemerintah optimistis rasio RoA BUMN, yang saat ini berada di kisaran 1–2 persen, dapat meningkat signifikan. Perampingan ini diharapkan tidak hanya memperkuat struktur finansial BUMN, tetapi juga memperluas dampak positifnya bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Pewarta : Vie


1 thought on “Perampingan BUMN Tetap Berjalan: Fokus pada Efisiensi dan Kinerja Global”