
iTime.id – Madura. 31 Oktober 2025
Tradisi Karapan Sapi, ajang balap sapi khas Pulau Madura, kembali digelar dengan meriah pada akhir pekan ini. Ribuan warga dan wisatawan memadati arena karapan di Pamekasan untuk menyaksikan adu cepat sapi-sapi terbaik dari berbagai kabupaten di Madura.
Acara yang telah menjadi ikon budaya ini bukan sekadar perlombaan kecepatan, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Madura dan simbol keharmonisan antara manusia dan hewan peliharaannya. Setiap pasangan sapi dihias dengan ornamen warna-warni, lonceng perak, serta kain batik khas Madura yang menambah daya tarik visual di arena lomba.
Ketua panitia, H. Mulyadi, menjelaskan bahwa tahun ini peserta karapan meningkat hingga 25 pasangan sapi, dengan penilaian tidak hanya pada kecepatan, tetapi juga kekompakan joki dan gaya hias sapi.
“Karapan sapi bukan hanya hiburan, tapi juga warisan leluhur yang harus terus dilestarikan. Dari sini, ekonomi rakyat ikut bergerak, mulai dari pedagang kecil hingga pengrajin pernak-pernik sapi,” ujarnya.
Selain menjadi ajang budaya, karapan sapi juga memberikan dampak ekonomi lokal. Para peternak sapi yang berhasil memenangkan lomba dapat meningkatkan harga jual ternaknya hingga dua kali lipat. Pedagang makanan tradisional, penjual suvenir, dan penyedia jasa parkir pun ikut merasakan keuntungan.
Pemerintah daerah Madura sendiri terus mendorong agar Karapan Sapi masuk dalam kalender wisata budaya nasional. Tradisi ini dianggap memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkuat citra Madura sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan semangat gotong royong.
Dengan gegap gempita suara sorak penonton dan derap langkah sapi di lintasan, Karapan Sapi kembali menjadi simbol kebanggaan budaya Madura yang tak lekang oleh zaman.
REINA

