

iTime.id – Salatiga 4 November 2025 .Budidaya kelapa pendek kini menjadi alternatif menarik bagi petani yang memiliki lahan kurang subur atau tandus. Meski tak memiliki kesuburan optimal seperti lahan sawah atau perkebunan biasa, tanaman kelapa pendek mampu memberikan keuntungan ekonomis yang menjanjikan.
Menurut para ahli pertanian, kelapa pendek memiliki keunggulan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai jenis tanah, termasuk tanah berpasir, berbatu, atau kurang subur. “Keistimewaan kelapa pendek adalah perawatannya yang relatif mudah dan ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang keras. Ini memungkinkan petani tetap produktif meskipun tanah tidak ideal,” ujar Dr. Ardianto, pakar agronomi dari Universitas Pertanian Salatiga.
Selain itu, kelapa pendek dikenal cepat berbuah. Dalam waktu 3–4 tahun, pohon sudah mulai menghasilkan buah, berbeda dengan kelapa biasa yang membutuhkan waktu lebih lama. Buah kelapa pendek dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk, mulai dari air kelapa segar, santan, hingga kopra, sehingga membuka peluang usaha tambahan bagi petani.
Salah satu petani di Kabupaten Semarang, Budi Santoso, membagikan pengalamannya: “Dulu lahan saya kering dan kurang subur. Tapi setelah menanam kelapa pendek, panen pertama sudah menghasilkan sekitar 50 pohon berbuah setiap tahun. Pendapatannya cukup untuk biaya hidup dan modal usaha kecil lainnya.”
Dengan potensi keuntungan yang tinggi, budidaya kelapa pendek menjadi solusi bagi para petani lahan marginal untuk tetap produktif dan meningkatkan ekonomi keluarga. Pemerintah daerah pun mendorong program pelatihan dan bantuan bibit untuk mendukung pertanian kelapa pendek di wilayah yang kurang subur.
Kelapa pendek bukan hanya sekadar tanaman, tapi juga peluang emas bagi petani untuk mengubah lahan tandus menjadi ladang penghasilan yang menguntungkan.
Reina
