Itime.id – Pekanbaru, Riau — Sejumlah wilayah di Provinsi Riau kembali mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan di SPBU, terutama dari kalangan sopir truk pengangkut hasil perkebunan dan logistik yang sangat bergantung pada bahan bakar tersebut.
Antrean solar terlihat mengular hingga puluhan meter di beberapa daerah, seperti Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan wilayah lainnya di Riau. Banyak sopir mengaku harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan solar, bahkan ada yang pulang dengan tangki kosong.
“Kami antre dari pagi sampai siang, kadang solar baru datang sore hari. Kalau begini terus, pengiriman buah sawit ke pabrik bisa terlambat. Mau beli eceran, harganya mahal,” keluh seorang sopir truk sawit di SPBU Putihan.

Warga di sekitar SPBU juga merasa terganggu akibat kemacetan akibat antrean panjang kendaraan.
“Mobil parkir sembarangan karena antrean panjang, bikin macet dan bahaya. Pernah juga hampir terjadi tabrakan,” ujar Rahma, warga Simpang Granit.
Menurut sejumlah pengamat, kelangkaan solar ini bisa disebabkan terlambatnya pasokan dari Pertamina atau pengurangan kuota BBM di beberapa wilayah. Namun, peran Pemerintah Daerah juga dinilai kurang aktif dalam menangani masalah yang terus berulang tiap tahun.
Padahal, Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan dan Pendistribusian BBM serta Peraturan BPH Migas Nomor 17 Tahun 2019, memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengajukan penambahan kuota BBM jenis tertentu kepada BPH Migas atau Kementerian ESDM, jika pasokan tidak mencukupi.
“Kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk segera menyurati BPH Migas. Jangan hanya menunggu laporan dari SPBU atau setelah terjadi keributan. Ini menyangkut kebutuhan hidup masyarakat dan ekonomi daerah,” kata seorang pemerhati energi di Pekanbaru.
Masyarakat berharap Gubernur Riau, bersama para bupati dan wali kota, segera mengambil langkah proaktif dengan menyusun data kebutuhan riil di lapangan dan mengusulkan penambahan kuota solar secara resmi ke BPH Migas dan Pertamina.
Langkah cepat ini diharapkan bisa mengurai antrean panjang di SPBU, sekaligus menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan rakyatnya.
(Teguh Riau)
