I Time. Situbondo, Jawa Timur – Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menghentikan sementara kegiatan belajar-mengajar selama sepekan. Keputusan ini diambil menyusul ambruknya atap asrama putri pada Rabu (29/10/2025) dini hari, yang menyebabkan satu santriwati meninggal dunia dan menimbulkan trauma bagi para santri lainnya.
Pengasuh pesantren, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, menjelaskan bahwa penghentian kegiatan belajar khususnya untuk santri putri bertujuan memberikan waktu pemulihan psikologis pascakejadian tragis tersebut. “Para santri putri masih dalam kondisi trauma. Untuk itu, kami liburkan kegiatan belajar mulai hari ini hingga seminggu ke depan,” ujar Kiai Hasan di Situbondo, Kamis (30/10/2025).
Selain untuk mendukung pemulihan psikologis, masa libur ini juga dimanfaatkan untuk memperlancar proses rehabilitasi bangunan asrama yang rusak. “Asrama putri yang ambruk belum diperbaiki. Kami berharap proses rehabilitasi segera rampung. Mohon doa agar semua berjalan lancar,” tambahnya.

Peristiwa ambruknya atap asrama putri terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, diduga akibat hujan deras disertai angin kencang. Ruangan seluas 48 meter persegi itu menjadi tempat tinggal bagi 19 santriwati. Saat kejadian, para santri segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh pengurus pesantren yang dipimpin langsung oleh KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi.
Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, mengungkapkan keprihatinan atas kejadian yang menimpa komunitas pesantren tersebut. “Kami turut berduka atas musibah ini. Insya Allah, Kemenag akan menyalurkan bantuan sebesar Rp200 juta untuk renovasi bangunan yang rusak,” ujar Amien di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Baca juga : Pemerintah Luncurkan Pasar 1.001 Malam: Revitalisasi Aset Negara untuk Dorong UMKM dan Ekonomi Kreatif
Bantuan tersebut dijadwalkan diserahkan langsung oleh Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, pada hari ini di lokasi pesantren. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan fasilitas asrama agar kegiatan belajar-mengajar segera kembali normal.
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur pendidikan, terutama di wilayah yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Pihak pesantren dan Kemenag kini berkoordinasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para santri ke depannya.
Pewarta : Sugeng Rudianto


1 thought on “Pesantren di Situbondo Liburkan Kegiatan Belajar Pasca-Ambruknya Atap Asrama Putri”