
iTime.id 31 Oktober 2025. Batik tulis, salah satu warisan budaya luhur Indonesia, kini kembali menjadi sorotan sebagai simbol identitas dan kebanggaan bangsa. Lebih dari sekadar kain bermotif indah, batik tulis adalah hasil perpaduan antara seni, filosofi, dan sejarah panjang masyarakat Nusantara yang wajib dijaga kelestariannya.
Dibuat dengan tangan menggunakan canting dan malam (lilin panas), setiap goresan batik tulis menyimpan makna yang dalam — menggambarkan nilai kehidupan, doa, hingga harapan. Proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi menjadikan batik tulis memiliki nilai seni serta harga yang istimewa.
UNESCO sendiri sejak tahun 2009 telah menetapkan batik Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity, pengakuan dunia atas kekayaan budaya yang dimiliki bangsa ini. Namun, di tengah kemajuan zaman dan maraknya batik cetak modern, keberadaan batik tulis mulai terdesak.
Kepala Dinas Kebudayaan Jawa Tengah, Drs. Hadi Pranowo, M.Hum, menegaskan pentingnya pelestarian batik tulis sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
“Batik tulis bukan sekadar pakaian. Ia adalah identitas, hasil kearifan lokal yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Kita harus terus menanamkan kecintaan pada batik kepada generasi muda,” ujarnya.
Sementara itu, pengrajin batik asal Pekalongan, Siti Mariani, menyampaikan harapannya agar masyarakat lebih menghargai karya para pembatik lokal.
“Proses membatik tulis bisa memakan waktu berminggu-minggu. Setiap motif punya cerita dan doa di dalamnya. Kalau masyarakat mau membeli langsung dari pengrajin, itu sudah menjadi bentuk nyata pelestarian,” katanya.
Pemerintah daerah bersama para pegiat budaya kini aktif mengadakan pelatihan membatik di sekolah, pameran batik tradisional, serta festival batik daerah. Upaya ini diharapkan mampu menumbuhkan minat generasi muda terhadap batik tulis, sekaligus menjaga warisan leluhur agar tidak punah oleh zaman.
Pelestarian batik tulis bisa dimulai dari langkah kecil, seperti mengenakan batik setiap hari, mempelajari proses membatik, dan mendukung para pengrajin lokal. Dengan begitu, batik tulis akan terus hidup dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.
Reporter: Tim Redaksi iTime.id
Editor: Reina
