
itime.id – Sleman. 2 November 2025
Tim penyidik Bareskrim Polri berhasil menggerebek aktivitas tambang emas ilegal di kawasan lereng Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam operasi gabungan yang digelar awal pekan ini, petugas menemukan ratusan ton material batuan emas siap olah dengan perkiraan omzet mencapai Rp 3 triliun.
Kabag Humas Bareskrim Kombes Pol. R. Arif Santosa menjelaskan, pengungkapan ini berawal dari laporan warga yang curiga dengan aktivitas alat berat di kawasan yang masuk dalam zona rawan bencana Merapi. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata area tersebut digunakan untuk kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) selama lebih dari dua tahun.
“Kami menemukan bukti kuat adanya aktivitas penambangan ilegal berskala besar. Dari hasil perhitungan sementara, potensi kerugian negara mencapai triliunan rupiah,” ujar Kombes Arif dalam konferensi pers,
Dalam penggerebekan tersebut, petugas menyita sejumlah alat berat, mesin penghancur batu, bahan kimia pengolah emas seperti sianida dan merkuri, serta puluhan drum berisi cairan limbah berbahaya. Polisi juga mengamankan 12 orang tersangka, termasuk satu pengusaha asal Jawa Timur yang diduga sebagai pemodal utama jaringan tambang ilegal ini.
Aktivitas tambang liar di kawasan Merapi dinilai sangat berbahaya, tidak hanya karena melanggar hukum, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan dan stabilitas kawasan gunung berapi yang masih aktif.
Pakar lingkungan dari UGM, Dr. Dwi Hartono, menilai tindakan tegas Bareskrim sudah tepat.
“Lereng Merapi memiliki struktur tanah labil. Aktivitas tambang besar bisa memicu longsor dan mempercepat erosi. Dampaknya bisa fatal bagi masyarakat di bawahnya,” jelas Dwi.
Saat ini seluruh tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Bareskrim Polri. Polisi tengah mendalami kemungkinan adanya aliran dana hasil tambang ke luar negeri serta keterlibatan oknum aparat.
Kasus tambang emas ilegal di lereng Merapi ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar sepanjang tahun 2025, dengan nilai ekonomi yang mencengangkan dan potensi dampak lingkungan yang sangat besar.
Reina
