
iTime.id – 3 November 2025. Tren pertanian buah di Indonesia terus berkembang, salah satunya dengan semakin populernya budidaya melon oranye. Buah yang dikenal dengan rasa manis segar dan warna dagingnya yang menarik ini kini menjadi primadona baru di kalangan petani karena hasil panennya yang menjanjikan.
Di beberapa daerah sentra pertanian seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, para petani mulai beralih menanam melon oranye karena dinilai memiliki nilai jual tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Harga di tingkat petani bisa mencapai Rp10.000–Rp15.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan melon hijau biasa.
Selain itu, masa tanam yang relatif singkat — hanya sekitar 65–70 hari sejak bibit ditanam hingga panen — membuat perputaran modal lebih cepat. Para petani juga menilai melon oranye lebih tahan terhadap penyakit dan cocok ditanam di berbagai jenis tanah dengan sistem irigasi yang baik.
“Keuntungan dari satu hektare bisa mencapai puluhan juta rupiah bila dirawat dengan benar. Pasarnya bukan hanya lokal, tapi juga permintaan dari supermarket dan toko buah modern,” ungkap Sutrisno, salah satu petani melon oranye asal Salatiga.
Melon oranye juga disukai konsumen karena kandungan vitamin A dan C-nya tinggi, baik untuk daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Permintaan meningkat terutama menjelang bulan puasa dan hari raya.
Pemerintah daerah dan kelompok tani kini mulai memberikan pelatihan budidaya serta akses pupuk bersubsidi bagi petani yang ingin menanam varietas unggulan ini. Dengan dukungan tersebut, melon oranye diyakini akan menjadi komoditas unggulan baru yang mendorong ekonomi petani lokal.
Reina
