I Time. Jakarta – Pada 16 Oktober 2025, dua kosmonaut Rusia, Sergey Ryzhikov dan Alexey Zubritsky, berhasil menyelesaikan misi spacewalk pertama tahun ini dari segmen Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi yang berlangsung selama enam jam, 11 menit, dan 12 detik ini menandai langkah penting dalam mendukung penelitian ilmiah di luar angkasa, dengan fokus pada studi ionosfer Bumi dan pemeliharaan infrastruktur ISS.
Misi ini, yang dikoordinasikan oleh badan antariksa Rusia, Roscosmos, memiliki tujuan utama memasang peralatan untuk eksperimen ilmiah bernama Impulse. Eksperimen ini dirancang untuk menggali lebih dalam sifat-sifat ionosfer Bumi, lapisan atmosfer yang kaya akan partikel bermuatan dan berperan penting dalam komunikasi radio serta navigasi satelit. Peralatan yang dipasang di permukaan luar ISS ini akan memungkinkan para ilmuwan mengumpulkan data kritis untuk memahami dinamika ionosfer, yang dapat memengaruhi teknologi berbasis satelit dan prediksi cuaca antariksa.
Selain pemasangan peralatan Impulse, Ryzhikov dan Zubritsky juga melaksanakan sejumlah tugas teknis penting. Mereka membersihkan jendela modul Nauka, bagian integral dari segmen Rusia di ISS, untuk memastikan visibilitas optimal bagi pengamatan dan dokumentasi ilmiah. Selain itu, keduanya mengganti kaset pada peralatan pertumbuhan semikonduktor di modul Nauka, yang digunakan untuk eksperimen material di lingkungan mikrogravitasi. Tugas lainnya mencakup merelokasi panel kontrol eksternal untuk meningkatkan efisiensi operasional modul.
Spacewalk ini, yang awalnya diperkirakan berlangsung sekitar 6,5 jam, menunjukkan ketepatan dan keterampilan kedua kosmonaut dalam menjalankan prosedur kompleks di lingkungan ekstrem luar angkasa. Keberhasilan misi ini tidak hanya memperkuat kontribusi Rusia dalam operasi ISS, tetapi juga menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam eksplorasi ilmiah antariksa.
Eksperimen Impulse yang menjadi fokus misi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang interaksi antara ionosfer dan aktivitas matahari, yang memiliki implikasi luas bagi teknologi komunikasi dan navigasi global. Sementara itu, pemeliharaan infrastruktur ISS memastikan stasiun tetap berfungsi optimal sebagai laboratorium penelitian di orbit rendah Bumi.
Keberhasilan spacewalk ini menjadi tonggak penting bagi komunitas ilmiah global, sekaligus menggarisbawahi dedikasi kosmonaut Rusia dalam memajukan pengetahuan manusia tentang luar angkasa. Misi ini juga menjadi pengingat akan tantangan dan potensi eksplorasi antariksa, yang terus mendorong batas-batas teknologi dan pemahaman kita tentang alam semesta.
Pewarta : Yanto

