iTime.id 31 Oktober 2025 Belakangan ini, umbi yakon tengah menjadi perbincangan di berbagai media sosial karena khasiatnya yang luar biasa bagi kesehatan dan peluang ekonominya yang menjanjikan bagi petani lokal. Tanaman yang dikenal juga sebagai sweet root atau Peruvian ground apple ini mulai banyak dibudidayakan di berbagai daerah pegunungan di Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut sejumlah petani, permintaan umbi yakon meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Harga jual di pasaran mencapai Rp30.000 hingga Rp50.000 per kilogram, tergantung kualitas dan lokasi panen. Kondisi ini membuat para petani yang sebelumnya menanam sayuran biasa, kini beralih menanam yakon karena hasilnya lebih menguntungkan.

“Permintaannya terus naik, terutama dari konsumen yang peduli kesehatan. Umbi yakon ini banyak dicari untuk bahan herbal dan minuman sehat,” ujar Sutarmo, petani asal Kabupaten Temanggung, Jumat (31/10/2025).
Dikenal memiliki rasa manis alami seperti buah pir, umbi yakon mengandung inulin dan serat larut tinggi, yang bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah, menurunkan kolesterol, serta memperlancar sistem pencernaan. Banyak pakar gizi menyebut yakon sebagai “umbi anti-diabetes” karena kandungan gulanya aman bagi penderita diabetes.
Selain dikonsumsi segar, yakon kini juga diolah menjadi teh herbal, sirup alami, hingga suplemen kesehatan, membuka peluang usaha baru di sektor UMKM. Pemerintah daerah pun mulai melirik potensi tanaman ini sebagai komoditas unggulan baru di sektor pertanian organik.
“Kalau dikembangkan serius, yakon bisa menjadi produk ekspor unggulan karena nilai jualnya tinggi dan masih jarang di pasaran,” ungkap seorang penyuluh pertanian dari Salatiga.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, popularitas umbi yakon diprediksi akan terus naik, membawa harapan baru bagi petani dan pelaku usaha di bidang pangan alami
Reina

